Entah sudah berapa bulan setelah kita putus, aku masih saja menaruh hati ini hanya untuk mu mas,entah sudah berapa lama aku tidak melihat senyummu yang hangat celotehanmu yang membuat aku tertawa, setiap hari aku menunggumu di terminal dimana kita biasa bertemu untuk berangkat sekolah bersama. Tapi disetiap aku menunggumu disitu lah aku tidak pernah menemukanmu lagi. Semua rasa berkecamuk dihati ini, rasanya ingin sekali aku berlari ke ruang informasi dan meminta tolong ke petugas untuk memanggil nama mu dan kamu sudah ditunggu oleh aku. Ya aku, aku yang selalu setia menunggumu walaupun kamu tidak lagi sayang kepadaku, aku yang selalu mencarimu disudut dimana kamu biasa berdiri menunggu kedatanganku.
Hei mas, rasanya susah berpindah kelain hati itu sangat sulit untukku, kamu selalu memberikan kenangan yang amat indah yang sangat sulit untuk aku lupakan. Pernah aku bertemu dengan salah satu temanmu dan menanyakan kabarmu kepadanya, dia bilang kamu sudah tidak ingin menemuiku lagi bukan karena kamu sudah ada yang lain, tapi kamu tidak ingin aku selalu mengharapkan kamu untuk kembali disini menemani hari-hari ku, mendukung segala kegiatan disekolah yang aku ikuti. Memang aku tau kita beda sekolah tapi kamu selalu memberikan kepercayaan penuh kepadaku. Kamu ingat? disaat salah satu temanku sedang sedih karena susah move on aku mengatakan kepadamu " Mas, jikalau nanti Tuhan menghendaki kita untuk berpisah, pasti aku sama seperti temanku ini, hanya bisa menangisi kepergianmu, menangis karena banyaknya kisah yang kita lewati dengan suka dan duka".
Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya kenapa kamu menjauhiku sekarang, kamu menghilang begitu saja dari kehidupanku, aku yakin di terminal itu kamu masih suka hadir, tapi kamu menjauh dari ku, kamu tidak ingin terlihat olehku, aku tau kamu sengaja melakukan ini terhadapku, mungkin kamu mau aku tidak pernah untuk menengok kebelakang dimana tempatmu berdiri sekarang. Keesokan harinya aku bertemu lagi dengan teman dekatmu, dan aku menanyakan keberadaanmu sekarang. temanmu bilang " dia sudah pindah ikut orangtuanya ke Jakarta, dan dia bilang kepadaku untuk menyampaikan surat ini kepadamu". Aku langsung sesegera mungkin membuka lembaran kertas yang kamu tuliskan untukku, dan setelah membacanya aku menangis. Karena didalam surat kamu mengatakan " kamu jangan menungguku lagi di terminal itu, karena aku tidak ingin kamu terus menunggu dan menungguku untuk hal yang tidak pasti. Aku sudah tidak lagi tinggal disana, dan aku sekarang ikut dengan orang tua ku. Aku harap kamu mengerti ".
Isi surat darimu membuat hati ini sangat kecewa, tapi mau bagaimana lagi? aku tidak bisa membuatmu hadir lagi disampingku, Biar saja aku pendam apa yang aku rasakan sekarang ini sendiri.